Krisis Pangan di Bali: Solusi dan Dukungan untuk Produk Lokal

Krisis Pangan di Bali Solusi dan Dukungan untuk Produk Lokal

Bali, pulau wisata yang terkenal secara global, sedang menghadapi tantangan serius dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan. Di tengah dominasi industri pariwisata, pertanian lokal semakin tersisih. Hal ini memicu berbagai dampak jangka panjang, mulai dari ketergantungan pangan impor hingga hilangnya mata pencaharian petani.

Lahan Pertanian di Bali Menyusut Drastis

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, luas lahan sawah di Bali telah menurun signifikan dalam dua dekade terakhir. Pada tahun 2000, Bali memiliki sekitar 86.000 hektare sawah. Namun pada tahun 2020, angka ini turun menjadi kurang dari 70.000 hektare.

Penyebab utamanya adalah alih fungsi lahan menjadi perumahan, vila, dan fasilitas pariwisata. Banyak petani menjual tanah mereka karena tergiur harga tinggi, sementara generasi muda lebih memilih bekerja di sektor pariwisata yang dianggap lebih menjanjikan.

Ketergantungan pada Pangan dari Luar Daerah

Meskipun Bali memiliki potensi pertanian yang tinggi, lebih dari 60% kebutuhan pangan (seperti beras, sayuran, hingga buah-buahan) dipasok dari luar Bali, seperti Jawa Timur dan Lombok. Ini membuat Bali rentan terhadap krisis pangan, terutama saat terjadi gangguan distribusi, seperti saat pandemi COVID-19 atau bencana alam.

Dampaknya terhadap Keamanan Pangan dan Ekonomi Lokal

  • Harga pangan tidak stabil: Ketika pasokan luar terganggu, harga bisa melonjak drastis.
  • Petani lokal kalah bersaing: Produk lokal seringkali kalah karena kalah skala dan tidak terorganisir.
  • Kerusakan lingkungan: Alih fungsi lahan menyebabkan berkurangnya cadangan air dan meningkatnya risiko longsor atau banjir.

Solusi: Dukung Produk Pertanian Lokal

Sebagai pelaku usaha di bidang makanan lokal, Bali Agrofood percaya bahwa mendukung pertanian lokal adalah solusi jangka panjang. Inilah beberapa langkah yang kami lakukan:

  • Bekerja langsung dengan petani lokal.
  • Mengutamakan produk segar dari Bali.
  • Mempromosikan produk pertanian khas Bali seperti telur asin, garam kusamba, dan beras merah Bali.

Mari Jadi Bagian dari Solusi

Dengan membeli produk lokal, Anda tidak hanya membantu ekonomi petani Bali, tetapi juga ikut menjaga ketahanan pangan pulau ini.

Bagikan Postingan Ini:

Facebook
WhatsApp